“Mami Belanda”, Sensasi Modern Angkringan2 min read
Reading Time: 3 minutesPEMUDAFM.COM – Rekomendasi! Angkringan adalah suatu tempat makan yang pada umumnya meyajikan nasi kucing (nasi berporsi mini), gorengan, jajanan pasar, sate keong, sate usus, dan tentu aja wedang jahe sebagai minuman andalannya. Tempat makan ini biasanya berupa gerobak dorong yang ditutupi terpal dan terdapat kursi kayu panjang untuk pembeli. Menurut teman yang Asli Semarang, kata Angkringan juga berarti “nangkring”, karena pembeli yang makan disana terbiasa makan sambil menaikan kakinya di atas kursi kayu. Oke, bisa dipahami lah ya.

Namun ada yang berbeda dari Angkringan yang satu ini, Angkringan Mami Belanda. Begitu namanya. Saat mendengar pertama kali, yang terlintas adalah suatu tempat makan yang menyajikan menu-menu peranakan layaknya restoran Indo-Belanda. Dan ketika mengetahui menu-menu yang tersaji di dalamnya, malah tak ada satu pun menu-menu peranakan macam bitterballen dan poffertjes, yang ada hanya makanan khas Indonesia seperti nasi bakar, aneka sambel, sate ati, sate usus, ceker mercon dan aneka macam bacem. Semuanya disusun rapi layaknya makanan prasmanan yang dihidangkan diatas wadah saji alumunium.

Pembeli dapat menikmati makanan-makanan tersebut dengan mengambil sendiri sesuai selera. Yang spesial dari angkringan ini adalah menu ceker granat, rica mercon dan nasi bakar dengan 5 varian sambal. Waaah, baru ngebayanginnya aja udah kebayang kan pedes-pedes gurihnya. Untuk minuman favorit, ada wedang jahe, wedang ronde, wedang mami joss dan teh kampul. Teh kampul adalah teh yang disajikan dengan irisan jeruk lemon. Penyajiannya cukup klasik, dengan mencelupkan irisan jeruk lemon pada larutan teh yang telah diseduh di dalam gelas kayu. Pas diseruput, aroma asam-asam kecut lemon berpadu dengan wangi teh membuat mood terasa rileks.
Selain inovasi pada makanannya, Angkringan Mami Belanda juga termasuk unik. Tempat makan ini berupa rumah makan bergaya Jawa-Vintage. Jadi lumayan cozy buat pembeli yang bersantap. Pemilik angkringan ini memang berusaha menciptakan suasana yang nyaman bagi pengunjungnya. “Kalau mau duduk lesehan, disini juga bisa”, kata owner Mami Belanda, Sahal Kurniawan.

Sahal yang merupakan Alumni Ilmu Pemerintahan FISIP UNDIP menuturkan pemilihan nama Angkringan “Mami Belanda” miliknya itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan Belanda. “Jadi angkringan Mami Belanda itu adalah singkatan dari Makan Minum Pabelan Damai, karena tempat makan ini lokasinya berada di wilayah Pabelan, Salatiga.”, kata Sahal menjelaskan. “Untuk menu makanan, semuanya asli menu dan resep nusantara, ndak ada Belanda-belandanya”, tambahnya. Rumah makan ini buka setiap hari sejak pukul 15.00 sore sampai 23.00 malam. Gak perlu khawatir soal harga, walaupun konsepnya rumah makan yang cozy, warung angkringan Mami Belanda teguh pada prinsip angkringan yang harganya merakyat.
Lokasinya terletak di Jl. Raya Salatiga Bringin KM 3, pas di sebelah minimarket Pabelan Salatiga. Buat kalian yang ada di Salatiga dan someday akan berencana ke kota ini, yuk mari mampir. Karena kamu akan merasakan suasana berbeda dari sebuah warung angkringan. (Dhisa)
—
Artikel ini merupakan ulasan dari program SERABI – Semangat Ceria Buat Indonesia, yang tayang setiap jam 15.00 sampai 17.00 WIB di Radio Pemuda FM.
Reni Judhanto
Di Madiun sekarang juga banyak lo angkringan... sepertinya angkringan makin diminati untuk tempat nongkrong yang asyik nih